Dari tulisan sebelumnya,
Service di katakan mengkapsulkan/membungkus logika yang menjadi suatu pekerjaan yang akan dijalankan oleh suatu proses, juga terdiri dari beberapa langkah.
Service juga di katakan memiliki relasi dengan service lainnya dan di perantarai oleh service description
Pada artikel ini saya ingin topik lanjutan dr ebook Thomas Erl yang saya baca , yaitu sbb:
Services Communicate
Setelah service berkomunikasi dengan mengirimkan message, mk service tersebut kehilangan kontrol akan message tsb (what happens to the message thereafter).
Karena hal inilah, message perlu seperti service dapat bebas berdiri sendiri / (autonomous).
Karena hal itu, sebuah message dapat dilengkapi dengan kecerdasan untuk bs mengurus bagian processing logic nya sendiri.
Service yang menyediakan service description dan ber komunikasi via messages membentuk sebuah arsitektur dasar/sederhana.
Sejauh ini, arsitekture tesebut, tampak sama dengan arsitektur lama yang disalurkan, yang mensuport messaging dan pembagian interface dr processing logic
Perbedaannya adalah 3 komponen inti yang di design yaitu :
- Services
- Descriptions
- Messages
Design Services
Aspek2 dr prinsip Service-Oriented untuk design dan definisi:
- Service yang bersifat bebas(loosely Coupled) , service yang memelihara sebuah relasi dimana ketergantungan diminimalisasikan
- Service Contract, service yang melekat pada sebuah persetujuan komunikasi, yang umumnya didefinisikan oleh satu atau lebih service description dan oleh document-document berkaitan
- Service autonomy yang memiliki control penuh akan logika yang dikapsulkan.
- Service abstraction diluar dr apa yg dideskripsikan di service contract, service menyembunyikan logika dari manapun.
- Service reusability, service ini dibagi kedalam beberapa service dengan maksud untuk dapat digunakan ulang
- Service composability, koleksi dari service-service dapat di
kordinasikan dan dirakit menjadi gabungan service. - Statelessness Service,
Service meminimalkan ketahanan akan informasi spesifik untuk sebuah aktivitas - Kemampuan menemukan Service (Service discoverability) ,
service yang didesign untuk mengeluarkan deskripsi sehingga service yang dicari dapat ditemukan dan ditafsirkan via discovery mechanisms yang tersedia.
Built Services
Seperti yang sudah disebutkan di post saya sebelumnya, syarat service oriented dan macam2 abstrak model SOA sudah ada sebelum WEb Service “tiba” -> diluncurkan 🙂
Bagaimanapun juga tidak ada 1 pun kemajuan teknologi yang sangat lengkap dan sukses ,dalam mendaftarkan SOA tanpa web service.
Tapi sekarang ini semua perusahaan platforms sekarang mendukung pembuatan dari solusi service oriented dan kebanyakan melakukannya dengan memahami bahwa SOA menyediakan dukungan didasari dengan menggunakan web service.
Oleh karena itu, sementara ini kita benar2 mengakui bahwa untuk dapat mencapai SOA tidak memerlukan web service.
CMIIW 😀
Sincerely yours,
Rudy Yulianto
Enterprise Java Beans? Sampai sekarang penerapan layanan jaringan paling lengkap menurut saya yang itu.