Author Archive

Interoperabilitas Cross-Aplikasi Dengan Service Oriented Architecture

SOA adalah sebuah kerangka kerja untuk mengintegrasikan proses bisnis dan mendukung infrastruktur teknologi informasi dan menstandarisasi komponen-komponen layanan yang dapat digunakan kembali dan digabungkan sesuai dengan prioritas bisnis. SOA bersifat loosely coupled (tingkat ketergantungan antar komponen rendah), higly interoperable (mudah dioperasikan), reusable (dapat digunakan kembali), dan interoperability (dapat berkomunikasi antar platform). SOA menawarkan beberapa keuntungan, yaitu (Erl, 2005):

  • Bersifat standard.
  • SOA dengan teknologi web service bersifat lebih interoperable.
  • SOA dapat didefinisikan sebagai function, object, dan method.
  • Karena sifat platform yang independent maka perusahaan atau organisasi dapat menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras yang lebih bebas sesuai dengan pilihan mereka.
  • Tidak tergantung pada satu vendor tertentu saja. Sifat loosely coupled menjadikan SOA dapat mengintegrasikan komponen yang memiliki cohesion yang rendah.
  • SOA mendukung pengembangan yang terus menerus, distribusi, dan maintenance yang bertahap.
  • Perusahaan dapat menggunakan perangkat lunak yang telah mereka punyai dan menggunakan SOA untuk membuat aplikasi tanpa harus mengganti aplikasi yang sudah ada. Sifat interoperability menjadikan SOA dapat diterapkan pada sistem informasi yang dinamis.

Interoperabiltas yang dalam IEEE Standard Computer Dictionary didefinisikan sebagai “The ability of two or more systems or components to exchange information and to use the information that has been exchanged”, secara teknis menggambarkan kemampuan dua atau lebih sistem untuk saling tukar menukar data atau informasi dan saling dapat mempergunakan data atau informasi yang dipertukarkan tersebut.

Interoperabilitas bukanlah berarti penentuan atau penyamaan penggunaan platform perangkat keras, atau perangkat lunak semisal operating system tertentu misalnya, bukan pula berarti penentuan atau penyeragaman database yang akan dipergunakan dalam penyimpanan data, dan juga bukan berarti penentuan atau penyeragaman penggunaan bahasa pemrograman dalam pengembangan sistem informasi pemerintahan. Interoperabilitas harus dapat dicapai dalam keragaman penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak baik operating system, database dan bahasa pemrograman yang tersedia saat ini dan khususnya yang telah dipergunakan di LIPI.

Interoperabilitas dalam keragaman ini hanya dapat dicapai melalui standarisasi format pertukaran data, yang secara teknis saat ini banyak dilakukan dengan menggunakan basis XML. Setiap pihak yang terkait berkewajiban menggunakan standard yang telah ditetapkan sebagai acuan bersama.

Sebelum sistem database tersedia, adalah sangat sulit untuk berbagi pakai data atau file yang dibuat oleh beberapa aplikasi secara independen dimana sangat tergantung akan jenis aplikasi dan platorm yang digunakan. Untuk mengatasi kesulitan ini, file-file yang otonomi dirubah menjadi koleksi yang tersentral sebagai sebuah database. Pendekatan ini mulai dilakukan pada era 70’an. Karena perkembangan kebutuhan, teknologi, infrastruktur, harga hardware maka model pendekatan interoperabilitas menjadi selalu berubah dari waktu ke waktu.Tujuan dari sistem terintegrasi adalah untuk memberikan sebuah antar muka (interface) dari berbagai sumber data.

Secara umum pendekatan interoperabilitas dan integrasi adalah :

  1. Membantu pemakai dalam aktivitasnya sehingga dapat meningkatkan kecepatan dan kualitas kerja.
  2. Meningkatkan unjuk kerja sistem dan ketersediaan data yang memperhatikan faktor kebersamaan dan keamanan dalam motivasi data terdistribusi.
Category: SOA  Leave a Comment
Misperseption about SOA

1. Aplikasi yang menggunakan Web Service (WS) adalah SOA

Ketika SOA dibuad, ada perbedaan antara SOA sebagai model abstrak dan SOA  didasarkan pada WS dan service oriented. Tergantung pada model abstrak yang anda gunakan, hampir setiap bentuk arsitektur terdistribusi dapat digolongkan sebagai service oriented.”

Anda perlu untuk membakukan bagimana WS diposisikan dan dirancang, sesuai dengan prinsip2 service oriented. Jadi, apakah pernyataan ini adalah persepsi yang salah atau tidak benar2 tergantung pada harapan anda.

2. SOA adalah istilah yang digunakan untuk pemasaran ulang WS

istilah SOA telah digunakan secara berlebihan untuk tujuan pemasaran. sehingga SOA didewakan dimana-mana. Fakta bahwa SOA diimplementasikan dengan WS telah menyebabkan orang-orang menganggap WS adalah SOA.

SOA adalah sebuah konsep untuk pengembangan perangkat lunak, sementara Web Services adalah sebuah aplikasi web yang berinteraksi dengan aplikasi web lainnya untuk pertukaran data. untuk mengimplementasikan SOA tidak harus menggunakan WS.

3. SOA adalah istilah yang digunakan untuk pemasaran ulang komputasi terdistribusi dengan WS

Sebagian besar jalur migrasi dari produk komputasi terdistribusi tradisional menggunakan WS, dengan “SOA support”. Hasilnya tentu dapat membingungkan.

Namun, SOA adalah entitas sendiri. Terdiri dari serangkaian prinsip2 desain yang terkait, tetapi berbeda secara signifikan dengan platform komputasi terdistribusi di masa lalu.

4. SOA menyederhanakan komputasi terdistribusi

Prinsip-prinsip SOA relatif sederhana. tapi, untuk menerapkannya dalam kehidupan nyata bisa menjadi tugas yang sangat rumit. meskipun SOA menawarkan potensi keuntungan yang signifikan, ini hanya dapat diwujudkan dengan berinvestasi dalam analisis yang kuat dan kepatuhan terhadap prinsip2 desain service oriented.

5. Aplikasi dengan WS yang menggunakan WS* ekstensi adalah SOA

Sementara seluruh generasi kedua dari WS membawa SOA ke arus utama IT, membuad ekstensi ini bagian dari arsitektur yang bukan service oriented. Terlepas dari fungsionalitas yang dilengkapi WS, apa yang membuat mereka bagian dari SOA adalah bagaimana arsitektur itu sendiri dirancang.

6. Jika anda memahami WS, anda tidak punya masalah dalam membangun SOA

Teknis dan pengetahuan konseptual WS pasti sangad membantu. namun, SOA memerlukan perubahan dalam bagaimana bisnis dan logika aplikasi dipandang, dibagi dan di otomatisasi.  Karena itu WS harus dirancang sesuai dengan prinsip2 tertentu.

WS mudah dimasukan ke arsitektur distribusi tradisional yang sudah ada. cara yang digunakan WS dalam SOA secara signifikan berbeda. cara terbaik adalah mengasumsikan bahwa mewujudkan SOA yang kontemporer memerlukan keahlian tersendiri yang melampaui pengetahuan teknologi WS.

7. Setelah Anda menuju SOA, segala sesuatu menjadi interoperation

Banyak orang beranggapan bahwa membangun service oriented solution, lingkungan teknis mereka secara alami akan berubah menjadi satu kesatuan, federasi perusahaan.

tujuan akhir ini dapat dicapai, tetapi memerlukan investasi, analisis dana standarisasi. dengan memanfaatkan framework WS yang terbuka, SOA secara alami abstrak dan menyembunyikan  kepemilikan tentang solusi tertentu, platform dan teknologinya.

ini menetapkan media k

omunikasi dapat diprediksi untuk semua aplikasi yang terbuka melalui WS.

Category: SOA  Leave a Comment